Minggu, 19 April 2009


KARAKTERISTIK ORANG D

Karakteristik Kuadran D

Definisi : Cara berfikir Kuadran D adalah ; visual, holistic, inovatif, metaphora, kreatif, imaginatif, konseptual, spasial, fleksibel, dan intuitif. Budaya seorang dengan cara berfikir kuadran D biasanya adalah ekploratif, enterprener, perubahan, tantangan dan inovatif.
Seorang dengan tipe D menyukai subyek-subyek seperti seni, geometri, disain, sastra, dan arsitektur. Profesi seperti wirausaha, petualang (explorer), artis atau seniman.
Jika anda termasuk tipe D maka anda lebih senang belajar dan aktifitas dengan cara-cara dibawah ini ;

Melihat dalam gambaran besar dan bukan detil-detilnya terhadap suatu ide baru.
Selalu mengambil inisiatif
Melakukan simulasi
Menggunakan bantuan visual dalam mengajar.
Menyelelesaikan maslah dengan banyak kemungkinan jawaban.
Menghargai keindahan dalam suatu permasalahan
Melakukan eksperimen, bermain-main dengan ide.
Melakukan esplorasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yg tersembunyi.
Berfikir mengenai trend.
Berfikir tentang masa depan
Mempercayai intuisi, bukan fakta atau data.
Melakukan sintesa data dan informasi untuk menghasilkan ide-iode baru.
Berdiskusi dengan contoh-contoh yang berorientasi masa depan.
Menggunakan jalan yang berbeda dalam menyelesaikan permasalahan hanya untuk kesenangan.

KARAKTERISTIK ORANG C

Karakteritik Cara berfikir kuadran C

Cara berfikir kuadran C adalah; menggunakan sensor, kinestetik, emosional, interpersonal (berorientasi kepada manusia) dan simbolis. Hal-hal yang berkaitan dengan kesadaran akan perasaan, sensasi tubuh, nilai-nilai, musik, dan komunikasi, hal-hal yang dibutuhkan untuk mengajar dan pelatihan.
Orang dengan cara berfikir kuadran C biasanya menyenangi subyek-subyek seperti; ilmu-ilmu sosial, musik, tarian, drama, olah raga yang membutuhkan skill tinggi, dan mereka berpartisipasi dalam sebuah kelompok daripada sendirian. Profesi seperti guru, musikus, pekerja social, perawat sangat cocok untuk tipe berfikir seperti ini.
Jika anda tergolong tipe C, maka dalam beraktifitas dan belajar hal-hal dibawah inilah yang lebih disukai;
Mendengar dan berbagi ide
Memotivasi diri sendiri dengan pertanyaan mengapa dan mencari makna diri.
Menghayati masukan-masukan melalui sensor tubuh seperti, menyentuh, membaui, merasakan, dan pergerakan.
Aktif dalam kegiatan diskusi kelompok
Menyimpan jurnal yang berkaitan dengan nilai-nilai spiritual dan perasaan, bukan hal-hal yang detil.
Malakukan perjalanan lapanagan yang berorientasi manusia
Melakukan perjalanan ke budaya lain untuk mengenal manusia.
Belajar dengan diiringi musik klasik.
Malakukan studi kaus yang berorientasi manusia
Menghargai pandangan dan hak orang lain, manusia penting.
Belajar dengan mengajar orang.
Belajar dengan cara menyentuh, merasakan, dan menggunanak alat atau obyek.
Membaca kata pengantar dari suatu buku untuk memahami tujuan dari penulis.

KARAKTERISTIK ORANG B

Karakteristik cara berfikir sequential (Kuadran B)
Definisi ; Cara berfikir kuadran B adalah teroganisir, berurutan, terkontrol, terencana, konservatif, terstruktur, detil, disiplin, dan persisten, bisanya berkaitan dengan pekerjaaan administratif, pemeliharaan status quo. Orang-orang dengan cara berfikir dominan di kuadrant B bisanya berkarir sebagai perencana, birokrat, administrator, dan bagian pembukuan.
Jika anda adalah tipe kuadran B, maka Anda lebih senang beraktifitas dan belajar dengan cara-cara seperti berikut ini;
Mengikuti petunjuk dan menghindar untuk melakukan dengan cara lain.
Melakukan hal-hal secara berulang
Menguji teori-teori dan prosedur dan melihat apakah ada yang salah.
Mengerjakan pekerjaan lab tahap demi tahap.
Menulis laporan eksperimen secara berurutan
Melakukan pembelajaran secara terpogram.
Dalam memahami suatu pengetahuan ,membutuhkan praktek karena teori tidak cukup.
Membuat perencanaan dan skedul proyek, serta melaksanakannnya berdasarkan perencanaan.
Mendengar kuliah-kuliah sampai ke detil-detilnya.
Membuat catatan detil.
Membuat system penjadwalan manajemen waktu, penjadwalan penting bukan manusianya.
Mempraktekkan keahlian baru dengan melalui proses pengulangan berulang-ulang.
Melakukan perjalanan untuk mempelajari organisasi dan prosedurnya.
Menulis manual tentang bagaimana menjalankan sebuah proyek.

KARAKTERISTIK ORANG A

Karakteristik cara berfikir analitis (Kuadran A)
Definisi ; Cara berfikir kuadran A adalah faktual, analitis, kuantitatif, teknis, logis, rasional, dan kritis, berkaitan dengan analisa data, penilaian resiko, statistic, budjet anggaran dan perhitungan, juga dengan perangkat keras, penyelesaian masalah secara analitis dan pengambilan keputusan didasarkan data-data. Orang-orang yang didominasi dengan cara berfikir kuadran A biasanya cocok uintuk bekerja dibidang-bidang seperti ; insinyur, pengacara, ilmuwan computer, teknisi, bangkir, juga dokter.
Jika anda adalah seorang tipe kuadran A, maka dalam belajar dan bertingkah laku anda lebih menyukai untuk melakukan hal-hal berikut ini ;
Mengumpulkan data dan informasi
Mengorganisir informasi secara logis dalam suatu kerangka berfikir.
Mendengarkan kuliah-kuliah yg memberi informasi
Membaca buku teks
Mempelajari contoh-contoh permasalahan dan solusinya.
Berfikir untuk menghasilkan ide-ide.
Melakukan riset perpustakaan
Melakukan riset dengan menggunakan metode ilmiah.
Membuat hipotesa dan mengujinya.
Memepertahankan ide didasarkan pada fakta,criteria, dan alasan-alasan logis
Melakukan studi kasus teknis
Melakukan studi kasus finansial
Lebih sering berhubungan dengan mesin atau alat dibandingkan dengan manusia.
Lebih sering berurusan dengan masalah riil dan sekarang dibandingkan dengan masa depan.
Melakukan perjalanan ke budaya lain untuk memepelajari peninggalan-peninggalan teknologi.

DOMINAN BERFIKIR (HBDI)




EMPAT KUADRAN CARA BERFIKIR

Hidup di dunia sekarang ini tidak terlepas dari berhubungan sesama manusia. Lebih-lebih lagi kalau kita bekerja pada suatu organisasi perusahaan, dan bertemu dengan banyak orang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pekerjaan. Berhubungan dengan manusia adalah sebuah proses belajar yang tidak pernah selesai. Kita selalu merasa bodoh dan tidak pernah benar-benar bisa memahami sesama. Sering sekali kita tidak habis megerti dengan cara berfikir teman sendiri dan sebaliknya orang-orang di sekitar kitapun sering sulit memahami cara berfikir kita. Saya tidak akan membahas soal kepribadian seseorang, yang memang pasti berbeda, tetapi saya ingin membahas mengenai cara berfikir masing-masing orang.
Saya dan tentu saja anda mempunyai pengalaman yang banyak soal berhubungan dengan macam-macam orang dengan cara berfikirnya yang khas. Saya mempunyai seorang sahabat yang saya kenal sejak kuliah tingkat pertama, bahkan hari pertama di UI, dan masih bertemu hampir setiap hari sampai sekarang , karena kita bekerja di kantor yang sama, dan sering berbeda pemikiran karena memandang segala sesuatu dengan kacamata yang berbeda, seolah-olah saya memakai kacamata hitam pekat dan dia memakai kacamata coklat dan berdebat apakah daun itu berwarna hitam atau coklat. Teman saya ini cara berfikirnya sangat kaku, paling tidak demikian yang saya dan teman-teman lain pahami mengenai sahabat saya ini. Sebagai dosen, sahabat saya ini sangat taat terhadap prosedur, jika dia sudah menetapkan suatu aturan main katakanlah yang sederhana misalnya tugas mahasiswa dikumpulkan pada hari dan jam tertentu, maka dia tidak akan mau menerima tugas yang dikumpulkan walau hanya telat beberapa menit, dengan alasan apapun, meskipun alasan yang paling manusiawi sekalipun, bahkan dia sendiripun sering menjadi korban dari fikirannya itu sendiri. Di lain pihak saya mempunyai sahabat lain yang sangat permisif dan toleran, dan mempunyai empati yang sangat dalam, sehinga sering mengorbankan aturan main dalam rangka menolong orang lain.
Cara berfikir yang beragam pasti sangat terlihat jika kita terlibat dalam suatu diskusi kelompok atau rapat. Ada orang-orang yang cara berfikirnya analitis dan berpegang teguh pada sederet data, disisi lain ada orang yang berfikir secara intuitif, kelihatannya perasaan atau barangkali instingnya lebih banyak berbicara. Yang lebih seru adalah jika ada diantara yang hadir melontarkan pikiran-pikiran aneh nan kreatif dan imaginatif , tetapi dipersepsi nyeleneh atau bahkan edan oleh yang lainnya, juga terdapat pula peserta yang kelihatannya sangat hapal dengan segala macam prosedur serta berpegang teguh dengan aturan tersebut, seolah-olah dunia akan runtuh jika aturan itu tidak ditaati.
Tidak semua orang berfikir logis dan teoritis seperti Habibi, disisi lain terdapat cara berfikir Rendra yang humanis atau Affandi dengan bahasa lukisannya yang tidak saya pahami sampai sekarang. Dan saya sering takjub dan dibuat tercengang oleh pementasan N. Riantiarno dengan teater Komanya yang sangat imaginatif. Pernahkah anda membayangkan mengapa seorang pakar bahasa, Prof. J.R. Tolkin membuat beberapa bahasa khayal lengkap dengan sistem gramatika dan kamus kosa-katanya hanya untuk menyelesaikan karya novelnhya yang menjadi best-seller “Lord of The Ring”, bukankah bagi pikiran orang-orang yang berfikir logis berarti kesia-siaan belaka. Mengapa seseorang seperti Bunda Theresa atau Mahatma Gandhi sangat berempati dengan penderitaan orang lain dan mau mengorbankan kepentingan dirinya sendiri. Saya berpendapat bahwa kita memang memiliki dominan berfikir yang berbeda-beda satu sama lainnya, seperti juga diantara kita unik secara fisik, ada yang tinggi, pendek, gemuk, kurus, hitam, putih, berambut lurus, keriting dan lainnya. Banyak sekali teori yang membahas tentang fenomena itu, tetapi satu yang paling menarik perhatian saya dan saya coba jelaskan dibawah ini yaitu teori HBDI karya Nedd Herrmann.
Ned Hermann adalah penemu dari teknologi dominasi otak, melalui riset dan pengalamannya dia menemukan bahwa otak itu ternyata terspesialisasi bukan saja secara fisik tetapi juga dalam fungsinya. Otak terbagi secara fungsi menjadi empat kuadran yang masing-masing memiliki bahasanya sendiri, nilai-nilai, dan jalan memperoleh pengetahuan. Setiap orang adalah unik, yang merupakan ekpresi dari cara berfikirnya dan sebagai konsekuensi, membuat prilakunya berbeda.
Selama sekolah di SMA Ned Hermann mencatat bahwa dia memiliki dua orang teman yang menyenangkan , seorang yang senang matematik dan science dan seorang religius yang senang bernyanyi. Berdasarkan keinginan keluarga dia memilih untuk mengambil bidang teknik kimia, segera dia tahu bahwa dia benar-benar tidak cocok dengan ilmu ini. Setelah menjadi tentara selama perang dunia ke dua, Ned kembali sekolah dan mengambil bidang fisika dan musik. Tetapi dia harus memilih karir profesionalnya apakah jadi pemusik atau seorang scientis. Dia bisa meyakinkan perusahaan General Electrik untuk merekrutnya dan memberlakukannya sebagai seorang insinyur, segera saja dia menduduki berbagai posisi manajemen di bidang penjualan, hubungan pekerja, sumber daya manusia, dan manajer pendidikan. Disuatu kesempatan ketika dia sakit, istrinya membawakan satu set perlengkapan melukis dengan hasil yang mengagumkan keluarganya, kemudian pada akhirnya dia berkarir sebagai seorang seniman.. Dia menemukan bahwa kreatifitas berhubungan dengan fungsi otak yang secara spesifik dan psychologis membentuk prilakunya.
Hal lain yang ditemukan Ned Herrmann menemukan konsep dominan yaitu kedua bagian otak manusia tidak secara sama digunakan oleh manusia baik frekuensinya maupun caranya. Kita menggunakan kecenderungan dominant jika diserahi permasalahan tertentu. Sebagai contoh anda akan berfikir analitis dengan melihat angka-angka dan data-data dan meletakkannya dalam kerangka berfikir logis atau suatu prosedur yang berurutan, pada proses ini anda menggunakan otak kiri anda. Jika anda menggunakan imaginasi dengan melibatkan sensor perasaan anda untuk mamahami secara intuisi maka anda sedang menggunakan bagian kanan otak anda. Bagian otak kiri seorang pelajar memahami dengan cara membaca sedangkan bagian otak kanannya memahami dengan melihat prakteknya dan melakukannya dengan tangan sendiri. Lebih ekstrem kecenderungan kita untuk menggunakan satu bagian otak saja maka makin tidak suka kita terhadap kebalikannya, dengan kata lain kita sudah didomanasi dengan satu cara berfikir yang mengggunakan satu bagian otak saja.
Untuk memahami teori Ned Hermann, kita perlu memahami bagaimana struktur otak itu secara fisik. Kebanyakan orang memahami bahwa otak besar terbagi menjadi dua bagian besar yaitu otak kiri dan otak kanan, sebetulnya bagian ini dinamakan cerebral yang merupakan bagian terbesar sekitar 80 % dari otak kita. Proses mental yang hasilkan dari bagian otak ini diantaranya : pengelihatan, mendengar, sensasi tubuh, intentional motor control, reasoning, conscious thinking dan mengambil keputusan, bahasa dan gambaran non verbal, imaginasi, dan sintesa suatu ide. Dan pada masing-masing cerebral menempel suatu system limbic. System ini berfungsi sebagai pusat control yang mengatur rasa lapar, haus, mengantuk, bangun, suhu tubuh, keseimbangan kimia, denyut jantung, tekanan darah, hormone, dan emosi. Bagian ini memainkan peran penting dalam proses belajar karena menyalurkan informasi kedalam memori. Permukaan otak dihubungkan dengan dengan serat-serat yang menjadi jalan komunikasi didalam maupun antara cerebral.



DEFINISI DAN PERBANDINGAN TEKNIK-TEKNIK PROBLEM SOLVING

Sebelum lebih membahas lebih jauh, saya ingin menyamakan bahasa dan persepsi kita terhadap beberapa istilah penting yang akan sering muncul dan menjadi pokok permasalahan pada buku ini.

Apa itu Kreativitas

Persepsi apa yang muncul dikepala anda ketika mendengar kata-kata kreativitas ? Terbayang seorang anak yang aktif dan nakal sehigga dinamakan anak kreatif, atau terbayang oleh kita seorang penemu yang membuat sebuah alat baru seperti sosok Thomas Alfa Edison atau Prof.Sedyatmo yang menemukan konstruksi cakar ayam. Terlalu banyak cara bagi setiap orang untuk memandang kreativitas. Itu bisa mengacu kepada suatu lingkungan tertentu yang memicu proses kreativitas, dan juga bisa mengacu kepada pertanyaaan apakah kreativitas merupakan produk kerja otak semata atau sebuah proses total dari aspek fisik dan mental kita ? Apakah kreativitas selalu berhubungan dengan bentuk kelauaran yang terukur dan berbentuk ?
Kreativitas bisa didefiniskan sebagai ; sebuah proses bermain-main dengan ide dengan menggunakan imajinasi dan kemungkinan-kemungkinan yang mengarah kepada suatu hasil atau hubungan baru yang bermakna, ketika berinteraksi dengan suatu ide, orang, dan lingkungan.
Menurut Ned Hermann (pengarang buku Creative Brain) definisi dari kreativitas adalah ;

My own thinking is that creativity in its fullest sense involves both generating an idea and manifesting it-making something happen as a result. To strengthen creative ability, you need to apply the idea in some form that enables both the experience itselft and your own reaction and others to reinforce your performance. As you and others applaud your creative endeavors, you are likely to become more creative.

Jika sebuah ide kreatif telah diimplementasikan sehingga mengarah kepada suatu perubahan yang tetap, maka bisa disimpulkan telah terjadi sebuah inovasi. Kreativitas jarang sekali muncul dari suatu keterasingan. Proses kreatifitas membutuhkan kehadiran orang lain untuk berbagi ide, pikiran dan penemuan-penemuan.
Yang harus diingat adalah Kreatifitas adalah suatu proses, sehingga bisa dipelajari dan diajarkan, banyak sekali training-training atau kuliah yang mengajarkan kreatifitas.

Dan perlu ditandaskan disini bahwa kreatifitas bukan hanya suatu proses berfikir tetapi merupakan suatu aktifitas yang dibangun dari tiga elemen dasar yaitu ; ketrampilan berfikir kreatif, motivasi dan keahlian (seperti yang ditujunkkan pafa gambar berikut ini).
Seorang yang memiliki ketrampilan berfikir kreatif tetapi tidak termotivasi untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu tidak akan menghasilkan apa-apa, demikian juga jika kedua-duanya ada dalam diri seorang, tetapi diserahi untuk menyelesaikan suatu masalah yang dia tidak memiliki pengetahuan sama sekali mengenai hal itu juga berarti akan gagal.